Program bedah sekolah ini mendapat samputan baik dari pihak sekolah yang mendapat bantuan. Salah satu sekolah yang dibedah adalah Madrasah Ibtidaiyah At-Taufiq pimpinan Ajengan Fatihin yang berlokasi di Kampung Gorowong, Desa Maroko, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
“Sungguh kami tidak menyangka kepedulian dari PKPU dan para donatur dan dermawan untuk membantu sekolah yang memang sudah tidak layak pakai ini. Kami bersyukur kini anak-anak bisa lebih giat lagi belajar melihat sekolahnya lebih baik,” kata Ajengan Fatihin.
Menurut Ajengan Fatihin, selama hampir sepuluh tahun lebih sekolahnya hanya memakai bilik bambu. Hal ini karena sebagian dari para orang tua wali murid bekerja sebagai petani yang tidak mampu untuk dimintai sumbangan merenovasi gedung sekolah, sehingga anak-anak belajar apa adanya.
“Mereka memiliki kesadaran untuk menyekolahkan anak-anaknya saja kami beruntung, karena banyak di antara anak-anak di sini malas sekolah hanya ingin membantu para orang tuanya,” lanjut Ajengan Fatihin.
Sekolah yang didirikan sejak tahun 2000 itu, kini memiliki 150 siswa dengan 5 guru. “Sekali lagi, kami bersyukur atas kepedulian dari PKPU dan para donatur dan dermawan untuk melakukan renovasi, peletakan batu pertama sehingga anak-anak kini punya semangat baru untuk belajar dan peduli dengan sekolah,” ungkapnya.
”Semoga dengan adanya program Bedah Sekolah dari PKPU dan mitra donatur yaitu Majelis Taklim Excelcomindo (MTXL) dan 57 Sekolah yang tergabung dalam Tabung Peduli ini diharapkan kepedulian masyarakat sekitar meningkat,” kata Wildhan Dewayana, Direktur Penghimpunan PKPU disela-sela peletakan batu pertama bedah sekolah.
H.M. Suharsono, Lc, penanggungjawab program Bedah Sekolah PKPU ini dalam laporannya menjelaskan, kegiatan yang dilakukan merupakan wujud kepedulian dari PKPU bersama mitra donatur yaitu Majelis Taklim Excelcomindo (MTXL) serta 35 sekolah dan Korporat yang tergabung dalam Tabung Peduli untuk membantu program pendidikan di desa terpencil
“Kami mengerjakan perbaikan total sekolah ini memerlukan waktu selama 60 hari dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 60 juta,” lanjut H.M. Suharsono, Lc, GM Community Development PKPU.
”Harapan kami, apa yang dilakukannya ini akan bisa dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat setempat. Semoga apa yang dilakukan oleh PKPU dan para mitra donatur dan dermawan ini dapat dijadikan contoh oleh lembaga lain atau masyarakat yang memang peduli dan prihatin dengan pendidikan,” ungkap Suharsono.
Sumber: krlmania.com
0 komentar:
Posting Komentar