Kepala Cabang PKPU Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Romdlon Hidayat, di Banda Aceh, Kamis (12/2), mengatakan, kegiatan itu menghimpun dana infak dan sedekah dari siswa sekolah dan masyarakat yang diperuntukkan bagi pendidikan.
Hal itu dilakukan dengan mendistribusikan celengan di sekolah, perumahan dan juga perusahaan secara kolektif maupun perseorangan dalam jangka waktu 30 – 90 hari.
Sebagai salah satu lembaga kemanusiaan yang telah 10 tahun eksis, PKPU menggulirkan program tabung kepedulian itu dilatarbelakangi oleh upaya mewujudkan pendidikan yang merata untuk semua, sebagai salah satu dari delapan agenda tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) pada 2015.
Dana yang terkumpul dari hasil tabungan siswa tersebut nantinya dapat dimanfaatkan sesuai dengan kesepakatan PKPU dan sekolah yang bersangkutan. Juga dapat dimanfaatkan sebagai dana kemanusiaan untuk membantu sesama, subsidi silang bagi anak yatim dan anak kurang mampu, baik di sekolah tersebut maupun di sekolah lainnya.
“Dalam hal ini PKPU juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat dalam merealisasikan program tersebut,” katanya.
Sejak diluncurkan pada Agustus 2007 hingga kini di Jakarta, dana yang telah terkumpul berjumlah lebih dari Rp172 juta. Program itu dilakukan bekerja sama dengan 20 sekolah, 11 perusahaan dan enam yayasan. Romdlon menyatakan, sebenarnya antusiasme anak-anak cukup tinggi untuk menabung, hal ini terbukti atas terkumpulnya dana sebesar Rp5,4 juta dari siswa SDN Garot dan SDN Lambheu di Aceh Besar.
Sebanyak lebih dari 212 siswa SDN Garot telah mengumpulkan dana lebih dari Rp3,5 juta sejak Desember 2008 sampai Februari 2009. “Dilihat dari jumlah dana yang terkumpul, sebagai langkah awal ini adalah sebuah keberhasilan bagi PKPU dan pihak sekolah untuk menumbuhkan kepedulian dan semangat menabung bagi siswa di sekolah tersebut,” katanya.
Bahkan di antara siswa ada yang menabung uang sejumlah Rp97 ribu dalam celengannya. Sementara sebanyak 112 siswa SDN 2 Lambheu juga telah menabung dan menyumbangkan dana sejumlah Rp1.873.675 pada waktu yang sama. Bahkan salah seorang siswa di sekolah ini menyumbangkan Rp131.350 dalam celengannya.
Menurut Neviana, Kepala SDN 2 Lambheu, siswa di sekolah tersebut sangat termotivasi dan giat menabung, tidak hanya pada tabung peduli yang digagas PKPU, tetapi juga pada tabungan yang dilakukan pihak sekolah.
Dari pantauan, terbukti, saat tabungan dihitung oleh pihak PKPU dan sekolah tersebut, siswa berlomba-lomba membawa celengan masing-masing dan ingin mengetahui jumlah uang yang telah ditabungnya.
“Mereka juga ingin melanjutkan kembali menabung di hari berikutnya setelah proses penghitungan tahap pertama. Bahkan sebagai bentuk dukungan, salah seorang wali siswa juga turut menabung uangnya pada celengannya si anak.
Setelah keseluruhan tabungan dihitung dan diserahterimakan dari pihak sekolah kepada PKPU, kedua belah pihak akan membicarakan program yang tepat sasaran dan dibutuhkan, baik oleh pihak sekolah maupun sekolah lainnya, serta sebagai dana kemanusiaan atas kesepakatan kedua belah pihak,” kata Romdlon. (riandi armi)
Sumber: Medan Bisnis Online, 13 Februari 2009
0 komentar:
Posting Komentar